Rabu, 29 September 2010

Princess hour

Assalamualaikum!
Masih ingat dg drama Korea Princess our? Drama yg menceritakan tentang kerajaan Korea di abad ke 21 kembali ditayangkan di tv Indonesia. Saya suka sekali dg drama ini. Waktu pertama kali ditayangkan di Indonesia ketika saya SMA, saya g pernah absen menontonx setiap hari minggu. Bahkan ketika diputar kembali, saya masih g bosan melihatx. Setelah kurang lebih dari 3 tahun, saya menyadari ada beberapa hal mengganjal yg saya lihat. Seingat saya dulu saya g mempermasalahkanx. Saya menikmatix. Sekarang setelah berkali2 melihatx, saya baru mengetahuix. Di antarax seperti peran dari Chae Gyong sang pemeran utama. Di awal2 karakterx memikat karena sifatx yg ceria dan seolah g takut dg putra mahkota yg dingin. Di pertengahan sifat ceriax mulai menghilang atau berkurang. Bisa dimaklumi karena masalah udah datang silih berganti. Tapi sebagai pemeran utama, Chae gyong terlihat lemah. Di dalam cerita terselip cinta segiempat dan dia adalah penyebab 2 pangeran saling berseteru. Dan di tengah perseteruan itu dia terlihat g punya pendirian. Dia cenderung gampang terpengaruh. Dalam persoalaan yg terjadi di istana, dia g punya peran apa2 kecuali sebagai salah satu penyebab skandal dalam istana. Walaupun pada akhirx Chae gyong berkorban untuk menghilangkan skandal. Itupun karena keputusan raja. Oh ya ngomong2 soal raja, dari pertama saya lihat drama ini sampai sekarang, pendapat saya g berubah tentang karakter raja ini. Mungkin dia salah satu karakter raja payah. Terlihat seolah sebagai raja yg arif bijaksana padahal g punya wibawa sama sekali. Mungkin saya berlebihan, tapi saya benar2 jengkel dg karakter raja ini. Sepanjang film saya g pernah melihat wibawax sebagai raja. G heran kalau banyak masalah di istana. Yg lebih menjengkelkan tanpa berpikir dia dg seenakx menyalahkan putra kandungx sendirin. Bukan tipe ayah yg patut ditiru. Apalagi sampai akhir masalah sang raja sama putra mahkota g diselesaikan. G ada pembicaraan dari hati ke hati antara ayah dan anak sehingga mereka saling memahami. Malah putri mahkota dan permaisuri yg melakukanx.
Tokoh paling kuat dalam drama terlihat pada permaisuri dan ratu dowager (betul g sih namax?). Dua wanita yg saling bersaing agar menjadi raja. Karena mereka, cerita Princess our seolah hanya tentang segala taktik mereka supaya anak2 mereka naik tahta dan cerita cinta Chae gyong hanya pelengkap saja.
Sama seperti halx drama2 Korea pada umumx, keromantisan pasangan utama baru dieksprol di episode2 akhir. Tapi saya cukup menikmatix. Cukuplan untuk mengobati kejenuhan di episode2 sebelumx karena hanya bercerita tentang perseteruan.
Di luar itu semau, saya masih menganggap Princess our sebagai drama Korea yg paling saya sukai.
Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar