Kamis, 02 Desember 2010

Love College

Assalamualaikum,
Apa yg akan kamu lakukan ketika pacar kamu ternyata lebih berbakat dalam bidang yg kamu geluti ketimbang kamu? Apa kamu akan mendukungnya atau malah iri padanya? Tidak semua orang punya kelapangan hati. Ketika ada orang yang lebih sukses dari kita dalam bidang yang sama seperti yg kita geluti, banyak atau sedikit pasti akan timbul rasa iri. Entah itu iri yg baik atau iri yg jelek. Karena itu adalah sifat alamiah manusia. Seperti yg dialami Makoto Segawa dalam film Love College. saya sudah lama nonton film Love College ini. Dulu karena penasaran dg Ryuhei Matsuda, saya mencari2 info2 tentangnya. Termasuk film2nya. Ketika nemu dvdnya di tempat penyewaan, tanpa pikir panjang sayapun menyewanya, berikut film Conan live action (saya ngebet banget pengen lihat coz yg main Shun Oguri ^^) dan Death Note. Saya melihatnya malam2 ketika semua orang di rumah tidur. Dan rasanya nyaman banget karena feel filmnya dapat banget.
Film dimulai dg wawancara Makoto Segawa (Ryuhei Matsuda) seorang fotografer yg lebih dikenal dg nama Chizuru Satonaka. Dan ceritapun berganti ketika Makoto masih menjadi fotografer biasa, dia baru saja dipecat dan memukul kliennya. Ketika pulang dia mendapat surat dari mantan pacarnya, Chizuru Satonaka (Ryoko Hirosue). Chizuri menulis kalau dia ada di New York dan akan melakukan pameran foto. Dia juga mengirimkan foto2nya pada Makoto. Tapi Makoto malah membuang semua foto itu dan ingatannya kembali ke waktu 2 tahun lalu. Makoto pertama kali bertemu dengan Chizuru ketika dia meminta Makoto untuk memotretnya ketika memukul seorang laki2. Sejak saat itu Makoto tertarik dengan Chizuru. Makoto bertemu lagi dg Chizuru ketika dia sedang menolong gadis kecil mengambil balonnya yg tersangkut di tiang listrik. Tanpa pikir panjang Makoto memotret Chizuru yg sedang memanjat tiang listrik. Mengetahui dirinya dipotret, Chizuru pun berpose. Sejak itu Chizuru menjadi model Makoto. Dan akhirnya tinggal bersama setelah sebelumnya Makoto sempat marah pada Chizuru karena cerita temannya. Setiap hari mereka berkeliling kota untuk mencari obyek foto. Pada awalnya hanya Makoto yg memotret, tapi ternyata Chizuru juga tertarik. Makotopun mengajari Chizuru memotret. Di luar dugaan ternyata Chizuru berbakat. Foto hasil jepretannya lebih bernyawa. Suatu ketika Chizuru mengajak Makoto mengikuti lomba foto. Ternyata Chizuru mendapat penghargaan khusus, dan Makoto kalah. Makoto merasa kesal karena merasa dirinya tidak berbakat dan akibatnya dia mengakhiri hubungannya dg Chizuru. Chizuru keluar dari apartemen Makoto dg janji kalau mereka akan bertemu lagi. Cerita kembali di masa sekarang. Makoto mendengar berita kalau Chizuru sudah meninggal di New York dari teman kuliahnya. Makoto tidak percaya dan ingin membuktikan kebenaran berita itu dg menemui Chizuru di New York. Karena surat Chizuru telah dibuangnya, Makoto hanya mengandalkan 1 foto Chizuru yg masih tersisa. Dan dimulailah petualangan Makoto di New York untuk bisa bertemu dg Chizuru.
Seperti yang saya katakan di atas saya melihat film ini karena ada Ryuhei Matsuda. Dan di sepanjang film ini, Ryuhei Matsuda yg wajahnya masih manis (sekarang udah lebih dewasa, apalagi setelah jadi suami dan ayah) harus bonyok2. Kasihan deh.
Kelebihan film ini adalah foto2 yg ditampilkan. Terutama foto2 yg diambil Chizuru. Interaksi antara Chizuru dan Makoto juga menarik. Chizuru yang spontan dan tak terduga dengan Makoto yg peragu. Gambar2 yg ditunjukkan juga indah. Kota Tokyo ketika musim dingin, lingkungan kampus, kota New York yg berwarna, dari yg indah sampai kawasan para imigran. Lagu backsoundnya juga indah, terutama bagian endingnya. Jalan ceritanya memang lambat dan terkesan membosankan. Tapi bagi pecinta film Jepang yg kebanyakan memiliki alur yg lambat, tidak akan mempermasalahkannya. Endingnya cukup mengejutkan. Saya tidak menyangka ternyata berakhir seperti itu. Oh ya, ternyata ada film lain yg hampir sama dg film ini. Judulnya Tada Kimi wo Aishiteru. Nama tokoh utamanya sama dan temanya juga tentang fotografi. Tapi jalan cerita kedua film ini berbeda. Saya belum melihatnya. Jadi saya tidak bisa membandingkannya.
Saya sudah melihat film ini berkali2. Saya sangat menyukainya. Karena melihat film ini saya jadi tertarik dg fotografi.
Jya!
Wassalamualaikum

Tidak ada komentar:

Posting Komentar