Assalamualaikum!
Fuko Kameyama adalah gadis biasa2 aja. G cantik jg g pintar. Tapi dia punya sifat ceria dan sangat suka dengan anak2. Suatu hari sebelum dia masuk SMA, datang 2 cowok keren sepupuan yg tinggal di apartemen di atas apartemen keluarganya. Pertemuan Fuko dg 2 cowok keren itu bisa dibilang g mengesankan, bahkan terbilang menyebalkan. Fuko tanpa sengaja memecahkan gelas kesayangan salah satu cowok itu, Ichi Shinpo. Tanpa basa-basi cowok cool ini mengucapkan kata2 yg membuat Fuko sebal. Sedangkan cowok yang satunya, Daiya Shinpo tanpa rasa bersalah membuka rok Fuko dan mengintip celana dalamnya. Ternyata 2 saudara sepupu itu satu SMA dengan Fuko. Bahkan Ichi satu kelas dengannya. Ketika pulang sekolah Fuko tanpa sengaja melihat Daiya sedang berciuman dengan kakak kelas. Fuko jadi tahu kalau Daiya adalah seorang play boy. Di lain pihak Fuko bertemu Ichi ketika akan pulang. Tiba2 turun hujan. Fuko tidak membawa payung. Dia melihat Ichi melepas jas seragamnya, Fuko mengira Ichi akan meminjamkan jasnya, tapi ternyata Ichi dengan cueknya menggunakan jasnya sendiri untuk pulang. Meninggalkan Fuko sendirian. Dalam satu hari dia merasa sebal dg tetangga barunya itu yang meskipun keren tapi kelakuannya buruk.
Walau pada awalnya Fuko memiliki kesan buruk pada 2 saudara sepupu itu, seiring berjalannya waktu setelah dia bergaul dg mereka, Fuko bisa akrab dg mereka. Karena Fuko memang cewek yg gampang bergaul. Bahkan setelah menyadari kebaikan Daiya, Fuko jadi naksir sama cowok periang ini. Tapi sayang Daiya bercerita pada Fuko kalau dia tidak tahu bagaimana perasaan suka yang sesungguhnya. Dia berkencan dg banyak cewek karena dia memang menyukai cewek. Tapi tanpa ada rasa suka. Itu sebabnya dia selalu menolak gadis yang serius suka padanya karena dia tidak akan bisa membalas perasaan cewek itu. Dia lebih suka jalan dengan cewek yg mau diajak main2 dengannya. Fuko nggak menyerah meski mengetahui kenyataan itu. Walaupun dia juga punya saingan kakak kelas yang cantik, kak Akio di klub tenis yang diikuti Daiya. Bahkan Fuko masuk klub tenis agar bisa lebih akrab dengan Daiya.
Di lain pihak Fuko juga semakin akrab dengan Ichi karena satu kelas. Fuko menjadi satu2nya cewek yg akrab dg Ichi. Belakangan Daiya menyadari kalu Ichi suka sama Fuko dan di suatu kesempatan malah mendesak Ichi untuk mengutarakan perasaannya pada Fuko. Daiya nggak tahu kalau Fuko menyukainya, sedangkan Ichi sangat tahu kalau Fuko naksir Daiya. Tapi dia mengakui perasaannya di depan Daiya. Kebetulan waktu itu ada Fuko. Nah, siapa yang akan dipilih Fuko? Daiya yg play boy tapi baik hati dan ceria atau Ichi yg cool dan bermulut pedas tapi juga punya hati yg baik.
Parfai tic! adalah manga yang paling saya sukai. Saking sukanya meski volumenya panjang, saya rela memburunya. Manga sepanjang 22 seri ini memang kabarnya terkenal di Jepang sana. Ceritanya memang menarik. Meski panjang tapi nggak bertele2. Ceritanya mengalir dg lancar. Apalagi Nagamu Nanaji sensei sang pengarang, banyak menyelipkan humor di ceritanya. Terutama karena sifat Fuko yg bisa dibilang bodoh. Dari luar rasanya Fuko beruntung banget bisa tetanggaan dg 2 cowok cakep dan akrab dengannya. Tapi kalau kita mengikuti cerita cinta segi tiga mereka kita jadi tahu kalau pertemuan Fuko dg 2 cowok keren ini bukanlah anugrah melainkan bencana. Karena nggak mudah untuk bisa bahagia dg salah satu di antara mereka (dalem banget ^^). Mungkin ada juga beberapa pembaca yg beranggapan kalau Fuko plin plan. Tapi kalau dipikir dg cermat, kalau kita jadi Fuko pasti akan bimbang seperti dia.
Karena ceritanya panjang dan lumayan berliku, para penggemar pastinya penasaran dengan siapa Fuko akhirnya bersama. Dengan Daiya atau Ichi atau malah dg cowok lain. Bagi beberapa penggemar mungkin endingnya nggak sesuai harapan karena karena ada 2 cowok, mau g mau ada 2 kubu yg mendukung 2 cowok ini. Tapi ending yang dihadirkan sangat manis kalau menurut saya. Manga ini sendiri sudah diadaptasi menjadi drama di Taiwan. Tapi saya belum melihatnya. Biasanya kalau manga panjang yg dijadikan drama hasilnya agak beda. Semoga saja bagus walau saya agak kurang sreg dg pemainnya.
Bagi yang suka cerita pencintaan remaja yg lucu, Parfait Tic! adalah pilihan yang sangat tepat. Apalagi manga ini memiliki artwork yang bagus, detail dan rapi. Sangat menghibur. Selamat membaca.
Wassalamualaikum
laut dan ibu
Senin, 31 Januari 2011
Senin, 24 Januari 2011
Hemat pangkal kaya
Assalamualaikum
Selama ini saya pikir kalau saya adalah orang yang hemat. Sejak kecil saya selalu menyisakan uang jajan saya agar bisa saya masukkan ke dalam celengan. Saya sangat rajin sekali mengumpulkan koin demi koin dari uang jajan saya yang nggak seberapa. Sehingga cukup saya gunakan untuk memesan meja rias di tukang kayu sebelah rumah dengan tambahan biaya dari ibu saya. Waktu kecil saya ingin sekali punya meja rias yang menurut saya sangat cantik dan anggun.
Ketika saya SMP, saya tidak lagi menggunakan celengan. Saya menyimpan sisa uang jajan saya di dompet. Karena teman sebangku saya bilang kalau dia menyimpan uang di kantor pos, saya juga ikut2an. Tapi menjelang lulus SMP, saya punya hobi baru yaitu mengkoleksi komik. Yang namanya mengkoleksi pasti butuh biaya. Saya tetap rajin menyisakan uang jajan. Tapi begitu uang terkumpul, uang itu akan segera habis di toko buku. Kebiasaan itu terus berlanjut sampai saya lulus SMA. Di bangku kuliah saya nggak lagi bergaul dengan pecinta buku dan komik. Teman2 di sekeliling saya lebih banyak menghabiskan uang untuk belanja kosmetik dan baju. Sedikit banyak saya mengikuti kebiasaan mereka agar nggak dicap nggak gaul. Walau nggak begitu berhasil, selain nggak ada dana saya juga nggak bakat dandan dan belanja.
Saya masih rajin mengumpulkan uang jajan. Tapi situasinya beda. Saya harus berusaha keras mengumpulkan uang jajan karena jatah saya sangat rendah kalau dibanding anak2 lain. Hidup di kosan dengan uang makan 50rb seminggu sangat tidak mudah. Belum untuk pulsa dan iuran2. Mengumpulkan uang semasa kuliah lebih susah. Saya iri melihat teman yang sudah kerja atau teman yang punya kerja sambilan jualan pulsa. Ingin ikutan takut dikira nyaingi. Karena yg bersangkutan lumayan saya kenal dekat.
Sampai pada titik ini saya menyadari sesuatu. Saya memang orang yang hemat dan hampir bisa dibilang pelit, tapi di lain pihak saya juga boros karena begitu uang terkumpul tanpa pikir panjang langsung membelanjakannya. Kalau dipikir2, sebenarnya saya boros, tapi karena nggak ada dana nyamar dulu jadi orang yang hemat. Begitu dah dapat dana langsung dibuang2. Kalau orang yang benar2 hemat, uang dikumpulkan pasti akan digunakan untuk hal yang benar2 penting. Ini jadi pelajaran buat saya yang datang sangat terlambat. Penyesalan emang datang belakangan. Kalau datang dari awal namanya kesadaran. Bener nggak?
Wassalamualaikum
Selama ini saya pikir kalau saya adalah orang yang hemat. Sejak kecil saya selalu menyisakan uang jajan saya agar bisa saya masukkan ke dalam celengan. Saya sangat rajin sekali mengumpulkan koin demi koin dari uang jajan saya yang nggak seberapa. Sehingga cukup saya gunakan untuk memesan meja rias di tukang kayu sebelah rumah dengan tambahan biaya dari ibu saya. Waktu kecil saya ingin sekali punya meja rias yang menurut saya sangat cantik dan anggun.
Ketika saya SMP, saya tidak lagi menggunakan celengan. Saya menyimpan sisa uang jajan saya di dompet. Karena teman sebangku saya bilang kalau dia menyimpan uang di kantor pos, saya juga ikut2an. Tapi menjelang lulus SMP, saya punya hobi baru yaitu mengkoleksi komik. Yang namanya mengkoleksi pasti butuh biaya. Saya tetap rajin menyisakan uang jajan. Tapi begitu uang terkumpul, uang itu akan segera habis di toko buku. Kebiasaan itu terus berlanjut sampai saya lulus SMA. Di bangku kuliah saya nggak lagi bergaul dengan pecinta buku dan komik. Teman2 di sekeliling saya lebih banyak menghabiskan uang untuk belanja kosmetik dan baju. Sedikit banyak saya mengikuti kebiasaan mereka agar nggak dicap nggak gaul. Walau nggak begitu berhasil, selain nggak ada dana saya juga nggak bakat dandan dan belanja.
Saya masih rajin mengumpulkan uang jajan. Tapi situasinya beda. Saya harus berusaha keras mengumpulkan uang jajan karena jatah saya sangat rendah kalau dibanding anak2 lain. Hidup di kosan dengan uang makan 50rb seminggu sangat tidak mudah. Belum untuk pulsa dan iuran2. Mengumpulkan uang semasa kuliah lebih susah. Saya iri melihat teman yang sudah kerja atau teman yang punya kerja sambilan jualan pulsa. Ingin ikutan takut dikira nyaingi. Karena yg bersangkutan lumayan saya kenal dekat.
Sampai pada titik ini saya menyadari sesuatu. Saya memang orang yang hemat dan hampir bisa dibilang pelit, tapi di lain pihak saya juga boros karena begitu uang terkumpul tanpa pikir panjang langsung membelanjakannya. Kalau dipikir2, sebenarnya saya boros, tapi karena nggak ada dana nyamar dulu jadi orang yang hemat. Begitu dah dapat dana langsung dibuang2. Kalau orang yang benar2 hemat, uang dikumpulkan pasti akan digunakan untuk hal yang benar2 penting. Ini jadi pelajaran buat saya yang datang sangat terlambat. Penyesalan emang datang belakangan. Kalau datang dari awal namanya kesadaran. Bener nggak?
Wassalamualaikum
Sabtu, 22 Januari 2011
Tontonan menarik menurut ibu2
Assalamualaikum
Sejak film Indonesia nggak lagi beredar di bioskop dan banyak bioskop yang gulung tikar gara2 sepi penonton di awal tahun 90an, publik Indonesia beralih ke tontonan televisi. Apalagi mulai banyak stasiun televisi swasta yang muncul. Sinetron menjadi tayangan unggulan di televisi. Dengan cerita bak opera sabun dan pemeran para artis yang sedang digandrungi, sinetron banyak dinikmati ibu2 dan remaja. Saya bukan penggemar sinetron. Saya tidak terlalu tahu sinetron2 yang tayang di televisi. Pernah waktu SMP ketika berangkat sekolah, kakak kelas yang kebetulan menaiki angkot yang sama dengan saya, selalu heboh bercerita tentang satu judul sinetron remaja dengan temannya. Saya tahu judul sinetron itu, tapi nggak pernah tertarik untuk melihatnya. Jadi saya sama sekali tidak mengerti dg cerita kakak kelas saya itu. Kadang2 saya mencoba melihat sinetron, kenapa banyak orang suka. Padahal ceritanya nggak pernah jauh2 dari perebutan kekayaan, akting seadanya kadang berlebihan, banyak adegan yang nggak pantas ditonton anak kecil, cerita 'mbulet' kayak benang kusut, nggak ada hikmah yang bisa diambil de el el. Bisa dipastikan sinetron yang sekarang banyak ditayangkan bukan tontonan yang menarik. Paling nggak menurut saya. Tapi akhirnya saya paham kenapa sinetron tetap jadi tontonan favorit. Cerita yang bak opera sabun itulah yang menjadi jawabannya. Ibu2 dan para remaja putri sangat suka cerita drama yang berliku2 dan penuh dengan intrik. Tayangan telenovela yang punya jalan cerita hampir sama dengan sinetron juga banyak diminati. Tapi paling nggak teknik telenovela lebih bagus dan ceritanya lebih rapi. Kalau sinetron, apabila dapat rating tinggi, episodenya dipanjang2ing, tokohnya ditambahin malah ada tokoh yang sengaja dibuat mati. Apalagi sekarang sinetron ditayangkan setiap hari. Proses syuting yang mepet membuat kualitas gambar sinetron jadi asal jadi. Karena terburu2, adegan dibuat seadanya, nggak detil sama sekali. Bahkan ada beberapa sinetron yang wajah pemainnya selalu diclose up. Kentara banget kalau para pemainnya nggak saling berhadapan. Mereka bicara sendiri2 di depan kamera. Anehnya sinetron itu dapat rating tinggi. Saya heran kenapa para penonton nggak merasa terganggu. Adapula yang backsound musiknya yang menghentak2. Nggak peduli adegannya sedang lucu, santai, ceria, atau menegangkan musiknya sama aja. Padahal di creditnya tertulis pengarah musiknya adalah salah satu musisi Indonesia yang sudah profesional dan berpengaruh.
Cerita di sinetron juga musiman. Sekarang musimnya anak yang ditukar2. Episode udah ratusan si anak belum juga menemukan orang tua aslinya. Sampai sekarang kayaknya belum ada tema baru lagi.
Dari banyaknya sinetron yang beredar bukan berarti nggak ada yang bagus. Ada juga tayangan sinetron yang mendidik dan menghibur. Dulu waktu saya kecil ada sinetron lorong waktu. Setiap episodenya selalu memberikan pelajaran yang dapat dipetik. Tapi sayang sekarang nggak ada lagi tayangan seperti itu.
Kalau berharap ada tayangan sinetron yang berkualitas kayaknya nggak bakal terjadi dalam waktu dekat. Tayangan di televisi yang ada didasarkan pada selera penonton. Selama penonton masih menyukai sinetron yang ceritanya yang bagai benang kusut tanpa memperdulikan kualitas, sinetron akan tetap sama dari waktu ke waktu. Sudah saatnya penonton Indonesia menjadi penonton pintar.
Wassalamualaikum
Sejak film Indonesia nggak lagi beredar di bioskop dan banyak bioskop yang gulung tikar gara2 sepi penonton di awal tahun 90an, publik Indonesia beralih ke tontonan televisi. Apalagi mulai banyak stasiun televisi swasta yang muncul. Sinetron menjadi tayangan unggulan di televisi. Dengan cerita bak opera sabun dan pemeran para artis yang sedang digandrungi, sinetron banyak dinikmati ibu2 dan remaja. Saya bukan penggemar sinetron. Saya tidak terlalu tahu sinetron2 yang tayang di televisi. Pernah waktu SMP ketika berangkat sekolah, kakak kelas yang kebetulan menaiki angkot yang sama dengan saya, selalu heboh bercerita tentang satu judul sinetron remaja dengan temannya. Saya tahu judul sinetron itu, tapi nggak pernah tertarik untuk melihatnya. Jadi saya sama sekali tidak mengerti dg cerita kakak kelas saya itu. Kadang2 saya mencoba melihat sinetron, kenapa banyak orang suka. Padahal ceritanya nggak pernah jauh2 dari perebutan kekayaan, akting seadanya kadang berlebihan, banyak adegan yang nggak pantas ditonton anak kecil, cerita 'mbulet' kayak benang kusut, nggak ada hikmah yang bisa diambil de el el. Bisa dipastikan sinetron yang sekarang banyak ditayangkan bukan tontonan yang menarik. Paling nggak menurut saya. Tapi akhirnya saya paham kenapa sinetron tetap jadi tontonan favorit. Cerita yang bak opera sabun itulah yang menjadi jawabannya. Ibu2 dan para remaja putri sangat suka cerita drama yang berliku2 dan penuh dengan intrik. Tayangan telenovela yang punya jalan cerita hampir sama dengan sinetron juga banyak diminati. Tapi paling nggak teknik telenovela lebih bagus dan ceritanya lebih rapi. Kalau sinetron, apabila dapat rating tinggi, episodenya dipanjang2ing, tokohnya ditambahin malah ada tokoh yang sengaja dibuat mati. Apalagi sekarang sinetron ditayangkan setiap hari. Proses syuting yang mepet membuat kualitas gambar sinetron jadi asal jadi. Karena terburu2, adegan dibuat seadanya, nggak detil sama sekali. Bahkan ada beberapa sinetron yang wajah pemainnya selalu diclose up. Kentara banget kalau para pemainnya nggak saling berhadapan. Mereka bicara sendiri2 di depan kamera. Anehnya sinetron itu dapat rating tinggi. Saya heran kenapa para penonton nggak merasa terganggu. Adapula yang backsound musiknya yang menghentak2. Nggak peduli adegannya sedang lucu, santai, ceria, atau menegangkan musiknya sama aja. Padahal di creditnya tertulis pengarah musiknya adalah salah satu musisi Indonesia yang sudah profesional dan berpengaruh.
Cerita di sinetron juga musiman. Sekarang musimnya anak yang ditukar2. Episode udah ratusan si anak belum juga menemukan orang tua aslinya. Sampai sekarang kayaknya belum ada tema baru lagi.
Dari banyaknya sinetron yang beredar bukan berarti nggak ada yang bagus. Ada juga tayangan sinetron yang mendidik dan menghibur. Dulu waktu saya kecil ada sinetron lorong waktu. Setiap episodenya selalu memberikan pelajaran yang dapat dipetik. Tapi sayang sekarang nggak ada lagi tayangan seperti itu.
Kalau berharap ada tayangan sinetron yang berkualitas kayaknya nggak bakal terjadi dalam waktu dekat. Tayangan di televisi yang ada didasarkan pada selera penonton. Selama penonton masih menyukai sinetron yang ceritanya yang bagai benang kusut tanpa memperdulikan kualitas, sinetron akan tetap sama dari waktu ke waktu. Sudah saatnya penonton Indonesia menjadi penonton pintar.
Wassalamualaikum
Rabu, 19 Januari 2011
Suburnya budaya KKN
Assalamualaikum
Akhir2 ini di berbagai media banyak dibicarakan tentang kasus Gayus. Terutama setelah Gayus diketahui pelesiran ke Bali dan luar negeri padahal seharusnya dia di LP. Berbagai spekulasi bergulir. Ada yang bilang bahwa ada yang mendanai Gayus ke luar negeri. Ada yang bilang kalau Gayus nggak sepenuhnya salah, tapi dia dijerat hukum karena korupsi pajak gara2 para pengusaha yang ogah bayar pajak penuh. Maunya setengahnya aja. Kalau melihat pendapat salah satu pakar yang dengan percaya diri dan mantapnya mengemukakan pendapatnya ini, Gayus tetaplah salah. Kenapa membiarkan para pengusaha itu nggak mau bayar pajak? Tapi ini hanya pendapat. Kita berada di negara bebas, mau mengemukakan pendapat apa aja terserah. Asal nggak mengandung SARA.
Ada lagi kontroversi yang dilakukan Gayus. Dia menyatakan bersedia menjadi penyelidik para koruptor pajak. Tapi kayaknya niat "baik"nya itu nggak disetujui.
Gayus Tambunan bak selebritis yg lagi naik daun. Dimana2 namanya disebut. Mungkin Gayusnya kesal, ada banyak koruptor di negeri ini, tapi hanya dia yang jadi bulan-bulanan.
Berbicara tentang KKN di negeri ini emang nggak akan ada habisnya. Dari pejabat tingkat tinggi ampe pejabat rendahan nggak luput dari yg namanya KKN. Yang lebih parahnya lagi KKN seolah menjadi budaya. Mau jadi pegawai negeri, bisa pengangkatan kalau mau bayar mahal. Nggak menghargai kerja keras orang yg belajar mati2an agar di terima jadi CPNS. Mau dapat kerja, sulit kalau tidak punya kenalan orang dalam. Mau ujian kompetensi, orang2 dari dinas yang bersangkutan berbondong2 menawarkan diri menjadi calo bagi calon peserta ujian.
Untuk jadi orang yang jujur dan idealis kayaknya susah di negeri ini. Nggak bisa cepat sukses. Dicela2 karena sok idealis.
Orang yang ingin jujur jadi dilema, apa dia akan meneruskan niat baiknya, atau malah ikut2kan dg budaya yg sudah mengakar itu.
Di sekolah dasar ada pelajaran PPKN. Kita diajarkan untuk hidup jujur, adil, dan bijaksana. Sesuai dg pengamalan pancasila. Pancasila yg dengan cemerlang digagas oleh Ir. Soekarno, hanyalah jadi embel2. Gaungnya jarang ada di hati anak negeri ini.
Saya yakin masih ada banyak orang jujur yang sedang berjuang. Mari kita berdoa agar perjuangan mereka dapat membuahkan hasil. Sehingga orang2 kembali ingat dengan pelajaran tentang bagaimana menjadi manusia dan warga negara yang baik. Amin
saya juga akan berusaha.
Wassalamualaikum
Akhir2 ini di berbagai media banyak dibicarakan tentang kasus Gayus. Terutama setelah Gayus diketahui pelesiran ke Bali dan luar negeri padahal seharusnya dia di LP. Berbagai spekulasi bergulir. Ada yang bilang bahwa ada yang mendanai Gayus ke luar negeri. Ada yang bilang kalau Gayus nggak sepenuhnya salah, tapi dia dijerat hukum karena korupsi pajak gara2 para pengusaha yang ogah bayar pajak penuh. Maunya setengahnya aja. Kalau melihat pendapat salah satu pakar yang dengan percaya diri dan mantapnya mengemukakan pendapatnya ini, Gayus tetaplah salah. Kenapa membiarkan para pengusaha itu nggak mau bayar pajak? Tapi ini hanya pendapat. Kita berada di negara bebas, mau mengemukakan pendapat apa aja terserah. Asal nggak mengandung SARA.
Ada lagi kontroversi yang dilakukan Gayus. Dia menyatakan bersedia menjadi penyelidik para koruptor pajak. Tapi kayaknya niat "baik"nya itu nggak disetujui.
Gayus Tambunan bak selebritis yg lagi naik daun. Dimana2 namanya disebut. Mungkin Gayusnya kesal, ada banyak koruptor di negeri ini, tapi hanya dia yang jadi bulan-bulanan.
Berbicara tentang KKN di negeri ini emang nggak akan ada habisnya. Dari pejabat tingkat tinggi ampe pejabat rendahan nggak luput dari yg namanya KKN. Yang lebih parahnya lagi KKN seolah menjadi budaya. Mau jadi pegawai negeri, bisa pengangkatan kalau mau bayar mahal. Nggak menghargai kerja keras orang yg belajar mati2an agar di terima jadi CPNS. Mau dapat kerja, sulit kalau tidak punya kenalan orang dalam. Mau ujian kompetensi, orang2 dari dinas yang bersangkutan berbondong2 menawarkan diri menjadi calo bagi calon peserta ujian.
Untuk jadi orang yang jujur dan idealis kayaknya susah di negeri ini. Nggak bisa cepat sukses. Dicela2 karena sok idealis.
Orang yang ingin jujur jadi dilema, apa dia akan meneruskan niat baiknya, atau malah ikut2kan dg budaya yg sudah mengakar itu.
Di sekolah dasar ada pelajaran PPKN. Kita diajarkan untuk hidup jujur, adil, dan bijaksana. Sesuai dg pengamalan pancasila. Pancasila yg dengan cemerlang digagas oleh Ir. Soekarno, hanyalah jadi embel2. Gaungnya jarang ada di hati anak negeri ini.
Saya yakin masih ada banyak orang jujur yang sedang berjuang. Mari kita berdoa agar perjuangan mereka dapat membuahkan hasil. Sehingga orang2 kembali ingat dengan pelajaran tentang bagaimana menjadi manusia dan warga negara yang baik. Amin
saya juga akan berusaha.
Wassalamualaikum
Selasa, 18 Januari 2011
Kitchen
Assalamualaikum
setiap orang pasti mempunyai tempat istimewa yang bisa membuatnya nyaman dan tenang. Bagi Mikage Sakurai, tempat yang nyaman baginya adalah dapur. Setelah kematian neneknya, Mikage menjadi sebatang kara. Di tengah kesedihan dan kesepiannya, Mikage menemukan dapur adalah tempat yang bisa membuatnya tidak kesepian. Karena dapurlah, Mikage menerima tawaran keluarga Tanabe untuk tinggal di apartemen mereka. Mikage langsung jatuh cinta dengan dapur mereka sejak pertama kali melihat. Lambat laun Mikage bisa kembali merasakan kehangatan keluarga bersama Yuichi Tanabe dan ibunya atau ayahnya yg seorang transeksual bernama Eriko. Sepanjang musim panas dia habiskan di dapur rumah keluarga Tanabe dan akhirnya dia menemukan impiannya.
Setelah Mikage dapat menata hidupnya, tiba-tiba Eriko meninggal. Mikage kembali merasakan kesedihan bersama dengan Yuichi. Tapi mereka saling menjauhkan diri karena tidak ingin menularkan kesedihannya. Hal ini malah membuat mereka sadar kalau ada cinta di antara mereka. Apa yang akan mereka lakukan untuk bangkit dari dukacita? Baca sendiri y ;-D
Kitchen adalah novel pertama Banana Yoshimoto. Daripada disebut novel, buku ini lebih tepat disebut novelet. Karena dalam satu buku ada dua cerita. Selain Kitchen ada satu lagi judul cerita, yaitu moonlight shadaow. Keduanya memiliki kesamaan tema. Sama2 menceritakan tentang kematian. Karenanya membaca novel ini, seperti menonton film tanpa iringan musik. Suasananya sendu, tapi sendu yang menarik. Novel ini pertama kali terbit di Jepang pada tahun 1988. Tapi cerita yang disampaikan masih relevan untuk masa sekarang. Setiap orang pasti pernah merasakan kesedihan yang mendalam karena ditinggal orang yang dicintai. Walau bercerita tentang kematian, tapi penyampaiannya tidak terasa melankolis. Setiap karakter diceritakan berusaha untuk bangkit dari keterpurukan dan melanjutkan hidup. Pesan seperti itulah yang ingin disampaikan dalam novel ini.
Ada bagian novel ini yang saya suka. Ketika Mikage dan Yuichi memimpikan hal yang sama secara bersamaan. Mungkin ini menunjukkan kedekatan mereka.
Bagi yang suka baca, jangan lewatkan untuk membaca novel ini. Ceritanya bagus dan bahasanya menarik. Selamat membaca!
Wassalamualaikum
setiap orang pasti mempunyai tempat istimewa yang bisa membuatnya nyaman dan tenang. Bagi Mikage Sakurai, tempat yang nyaman baginya adalah dapur. Setelah kematian neneknya, Mikage menjadi sebatang kara. Di tengah kesedihan dan kesepiannya, Mikage menemukan dapur adalah tempat yang bisa membuatnya tidak kesepian. Karena dapurlah, Mikage menerima tawaran keluarga Tanabe untuk tinggal di apartemen mereka. Mikage langsung jatuh cinta dengan dapur mereka sejak pertama kali melihat. Lambat laun Mikage bisa kembali merasakan kehangatan keluarga bersama Yuichi Tanabe dan ibunya atau ayahnya yg seorang transeksual bernama Eriko. Sepanjang musim panas dia habiskan di dapur rumah keluarga Tanabe dan akhirnya dia menemukan impiannya.
Setelah Mikage dapat menata hidupnya, tiba-tiba Eriko meninggal. Mikage kembali merasakan kesedihan bersama dengan Yuichi. Tapi mereka saling menjauhkan diri karena tidak ingin menularkan kesedihannya. Hal ini malah membuat mereka sadar kalau ada cinta di antara mereka. Apa yang akan mereka lakukan untuk bangkit dari dukacita? Baca sendiri y ;-D
Kitchen adalah novel pertama Banana Yoshimoto. Daripada disebut novel, buku ini lebih tepat disebut novelet. Karena dalam satu buku ada dua cerita. Selain Kitchen ada satu lagi judul cerita, yaitu moonlight shadaow. Keduanya memiliki kesamaan tema. Sama2 menceritakan tentang kematian. Karenanya membaca novel ini, seperti menonton film tanpa iringan musik. Suasananya sendu, tapi sendu yang menarik. Novel ini pertama kali terbit di Jepang pada tahun 1988. Tapi cerita yang disampaikan masih relevan untuk masa sekarang. Setiap orang pasti pernah merasakan kesedihan yang mendalam karena ditinggal orang yang dicintai. Walau bercerita tentang kematian, tapi penyampaiannya tidak terasa melankolis. Setiap karakter diceritakan berusaha untuk bangkit dari keterpurukan dan melanjutkan hidup. Pesan seperti itulah yang ingin disampaikan dalam novel ini.
Ada bagian novel ini yang saya suka. Ketika Mikage dan Yuichi memimpikan hal yang sama secara bersamaan. Mungkin ini menunjukkan kedekatan mereka.
Bagi yang suka baca, jangan lewatkan untuk membaca novel ini. Ceritanya bagus dan bahasanya menarik. Selamat membaca!
Wassalamualaikum
Jumat, 24 Desember 2010
Surf Up
Assalamualaikum,
udah lama banget saya nggak nulis di blog ini. Yah, akhir2 ini saya sedang punya beban pikiran. Tapi saya nggak akan menceritakannya. Saya akan menceritakan tentang kesibukan lain saya selain diam di rumah bingung mencari kerja. Ups, sudah saya ceritakan. Baiklah, lupakan yang tadi.
Menjelang akhir tahun biasanya stasiun2 televisi banyak menayangkan film2 bagus. Selama seminggu terakhir ini saya rajin melihat film2 itu. Malam ini saya lihat film animasi 3D keluaran Colombia picture yg berjudul Surf Up. Bercerita tentang para penguin yg mengikuti kontes selancar. Animasi ini keluaran tahun 2007. Dan saya nggak pernah mendengarnya. Saya memang jarang ke bioskop. Maklum jarak bioskop dari rumah saya lumayan jauh (jadi ketahuan kalau rumah saya lumayan terpencil). Tapi saya lumayan up to date soal film2 baru yang ditayangkan di bioskop. Saya suka sekali melihat acara yang menampilkan berita2 tentang film baru. Jadi meski nggak bisa ke bioskop, saya tetap bisa tahu tentang film2 baru. Balik ke Surf Up. Saya tahu film ini justru karena Shun Oguri, idola saya nomer 1 dari Jepang yang mengisi suara pemeran utamanya dalam versi bahasa Jepang ^^. Tapi yang saya lihat dalam bahasa Inggris tentunya.
Saya suka sekali animasi ini. Tidak seperti animasi lainnya, film ini dibuat seperti film dokumenter. Para pemainnya diikuti oleh kameramen dan berdialog seperti sedang diwawancarai. Seperti acara reality show. Ngomong2 akhir2 ni di TV banyak bermunculan acara reality show yg justru nggak masuk akal.
Selama ini saya mengira kalau Pixar adalah studio animasi terbaik di hollywood. Tapi, animasi Surf Up juga nggak kalah dari animasi Pixar. Memang sih kebanyakan animasi Pixar dibuat untuk konsumsi anak2. Tapi Surf Up bisa lebih dinikmati oleh remaja. Ceritanya khas cerita seorang anak yg punya cita2 besar tapi tidak didukung oleh orang disekitarnya. Klise, tapi menarik karena gaya penceritaannya yg unik. I enjoy it!
Wassalamualaikum
udah lama banget saya nggak nulis di blog ini. Yah, akhir2 ini saya sedang punya beban pikiran. Tapi saya nggak akan menceritakannya. Saya akan menceritakan tentang kesibukan lain saya selain diam di rumah bingung mencari kerja. Ups, sudah saya ceritakan. Baiklah, lupakan yang tadi.
Menjelang akhir tahun biasanya stasiun2 televisi banyak menayangkan film2 bagus. Selama seminggu terakhir ini saya rajin melihat film2 itu. Malam ini saya lihat film animasi 3D keluaran Colombia picture yg berjudul Surf Up. Bercerita tentang para penguin yg mengikuti kontes selancar. Animasi ini keluaran tahun 2007. Dan saya nggak pernah mendengarnya. Saya memang jarang ke bioskop. Maklum jarak bioskop dari rumah saya lumayan jauh (jadi ketahuan kalau rumah saya lumayan terpencil). Tapi saya lumayan up to date soal film2 baru yang ditayangkan di bioskop. Saya suka sekali melihat acara yang menampilkan berita2 tentang film baru. Jadi meski nggak bisa ke bioskop, saya tetap bisa tahu tentang film2 baru. Balik ke Surf Up. Saya tahu film ini justru karena Shun Oguri, idola saya nomer 1 dari Jepang yang mengisi suara pemeran utamanya dalam versi bahasa Jepang ^^. Tapi yang saya lihat dalam bahasa Inggris tentunya.
Saya suka sekali animasi ini. Tidak seperti animasi lainnya, film ini dibuat seperti film dokumenter. Para pemainnya diikuti oleh kameramen dan berdialog seperti sedang diwawancarai. Seperti acara reality show. Ngomong2 akhir2 ni di TV banyak bermunculan acara reality show yg justru nggak masuk akal.
Selama ini saya mengira kalau Pixar adalah studio animasi terbaik di hollywood. Tapi, animasi Surf Up juga nggak kalah dari animasi Pixar. Memang sih kebanyakan animasi Pixar dibuat untuk konsumsi anak2. Tapi Surf Up bisa lebih dinikmati oleh remaja. Ceritanya khas cerita seorang anak yg punya cita2 besar tapi tidak didukung oleh orang disekitarnya. Klise, tapi menarik karena gaya penceritaannya yg unik. I enjoy it!
Wassalamualaikum
Kamis, 09 Desember 2010
Askeb
assalamualaikum
LAPORAN PENDAHULUAN
GASTROENTERITIS
A. DEFINISI
• Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan 3 kali pada anak. Konsistensi feces ebcer, dapat berwarna hijau tau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja
• Diare adalah defekasi (BAB) lebih dari 3 kali sehari dengna atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja
(www.mer-c.org)
• Diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram perhari
(id.wikipedia.org)
• Diare adalah peningkatan dalam frekuensi gerakan-gerakan usus atau pengurangan dalam bentuk tinja (kelonggaran yang lebih besar dari tinja)
(www.totalkesehatananda.com)
• Diare adalah penngkatan volume atau cairan pada kotoran dan orangnya makin sering buang air besar.
(www.mail-archive.com)
B. ETIOLOGI
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa factor:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral: infeksi saluran pencernaan makana yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi enteral meliputi:
- Infeksi bakteri : Vibrio, E. salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, Aeromonas, dan sebagainya
- Infeksi virus : Enterovirus (virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis), Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain
- Infeksi parasit : Cacing (Ascaris, Tricuris, Oxyuris, Strongyloides); protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Tricomonas homonis); jamur (candiada albicans)
b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA), tonsillitis/tonsilofaringitis. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa)
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4. factor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar)
C. PATOGENESIS
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
1. Gangguan osmotik. Akibatnya terdapat makanan dan zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan
2. Gangguan sekresi. Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air, dan elektrolit ke dalam rongga usus selanjutnya timbul diare.
3. Gangguan motilitas usus. Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya jika peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan selanjutnya timbul diare
D. PATOFISIOLOGI
Sebagai akibat diare akan terjadi:
1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan keseombangan asam basa (asidosis metabolic, hipokalemia)
2. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran bertambah)
3. Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah
E. GAMBARAN KLINIS
1. Mula-mula pasien cengeng
2. Gelisah
3. Suhu tubuh meningkat
4. Napsu makan berkurang atau tidak ada
5. Tinja air, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah
6. Warna tinja makin lama berubah kehijau-hijauan karena bercampur dengna empedu
7. Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh selama diare
8. Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung (pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut tampak kering.
Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat. Pada dehidrasi berat, volume drah berkurang sehingga dapat terjadi renjatan hipovolemik dengna gejla denyut jantung menjadi cepat, nadi cepat dan kecil, tekanan darah menurun, pasien sangat lemah, kesadaran menurun (apatis, somnolen, kadang sampai soporokomateus)
F. KOMPLIKASI
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi berikut:
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat)
Ciri-ciri dehidrasi:
a. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2-5% dari berat badan
Tanda:
- Turgor kulit kembali cepat
- Mulut dan lidah basah
- Produksi urin normal
b. Dehidrasi sedang
Kehilangan cairan 5-8% dari berat badan
Tanda:
- k/u gelisah atau rewel
- Mata cekung
- Mulut dan lidah kering
- Haus, ingin minum banyak
- Turgor kulit kembali lambat
- Oliguria
c. Dehidrasi berat
Kehilangan cairan > 10% berat badan
Tanda:
- Lesu, lunglai, kesadaran menurun
- Mata sangat cekung dan kering
- Turgor kulit kembali sangat lambat
- Anuria
2. Hipokalemia (dengna gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan elektrokardiogram)
3. Hipiglikemia
4. Kejang
5. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau kronik)
G. PENATALAKSANAAN MEDIK
Dasar pengobatan diare adalah:
1. Pemberian cairan: jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya
2. Diatetik (cara pemberian makanan)
3. Obat-obatan
1. Pemberian cairan pada pasien diare dengna memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan umum:
a. Cara per oral: pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang. Cairan diberikan per oral, cairan berisikan NaCl dan NaHCO3, KCL, dan glukosa. Formula lengkap sering disebut oralit
b. Cairan parenteral
Tabel kehilangan cairan menurut derajat dehidrasi pada anak di bawah 2 tahun
Derajat dehidrasi *PWL **NWL ***CWL Jumlah
Ringan
Sedang
Berat 50
75
125 100
100
200 25
25
25 175
200
350
Tabel kehilangna cairan menurut derajat dehidrasi pada anak usia 2-5 tahun
Derajat dehidrasi *PWL **NWL ***CWL Jumlah
Ringan
Sedang
Berat 30
50
80 80
80
80 25
25
25 135
155
185
Keterangan:
*PWL : Previous Water Losses (ml/kg BB)
Cairan yang hilang karena muntah
**NWL : Normal Water Losses (ml/kg BB)
Penguapan kulit, pernapasan
***CWL : Concemetant Water Losses (ml/kg BB)
Karena diare dan muntah-muntah
Cara pemberian cairan:
a. Belum ada dehidrasi
Per oral sebanyak anak mau minum (adlibitum) atau 1 gelas tiap defekasi
b. Dehidrasi ringan
- 1 jam pertama : 25-50 ml/kg BB per oral (untragastrik)
- Selanjutnya : 125ml/kg BB/hari ad libitum
c. Dehidrasi sedang
- 1 jam pertama : 50-100 ml/kg BB per oral (sonde)
- Selanjutnya : 125 ml/kg BB/hari ad libitum
d. Dehidrasi berat
• Untuk anak 1 bulan-2 tahun berat badan 3-10 kg
- 1 jam pertama : 40 ml/kg BB/jam = 10 tetes/kg BB/menit (set infuse berukuran 1 ml 15 tetes) atau 13 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 7 jam berikutnya : 12 ml/kg BB/jam = 3 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 4 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 16 jam berikutnya : 125 ml/kg BB oralit per oral atau antragastrik. Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa intervena 2 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
• Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengna berat badan 10-15 kg
- 1 jam pertama : 30 ml/kg BB/jam atau 8 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 10 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 7 jam berikutnya : 10ml/kg BB/menit atau 3 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml – 15 tetes) atau 4 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 16 jam berikutnya : 125ml/kg BB per oral atau intragastrik. Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa intravena 2 tetes/kg BB/menit (1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)
• Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengna berat badan 15-25 kg
- 1 jam pertama : 20ml/kg BB/jam atau 5 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 7 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)
- 7 jam berikutnya : 10 ml/kg BB/jam atau 2,5 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 16 jam berikutnya : 105 ml/kg BB oralit per oral atau intragastrik. Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa intravena 2 tetes/kg BB/menit (1 ml = 15 tetes)
• Untuk bayi baru lahir (neonatus) dengna BB 2-3 kg
- Kebutuhan cairan : 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg BB/24 jam
- Jenis cairan : cairan 4 : 1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 11/20 %)
- Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kg BB/jam atau 6 tetes/kg BB/menit (1 ml = 15 tetes) atau 8 tetes/kg BB/menit (1ml = 12 tetes)
20 jam berikutnya: 150 ml/kg BB/jam atau 2 tetes/kg BB/menit (1 ml = 15 tetes) atau 11/20 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)
• Untuk BBLR dengna berat badan < 2 kg
- Kebutuhan cairan : 250 ml/kg BB/24 jam
- Jenis cairan : cairan 4 : 1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 11/20 %)
- Kecepatan cairan : sama dengan pada bayi baru lahir
• Cairan untuk pasien MEP sedang dan berat dengna diare dehidrasi berat
Misalnya untuk anak umur 1 bulan – 2 bulan dengna BB 3-10 kg
- Jenis cairan : DG aa dan jumlah cairan 250 ml/kg BB/24 jam
- Kecepatan : 4 jam pertama : 60ml/kg BB/jam atau 4 tetes/kg BB/menit (1ml = 15 tetes) atau 5 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)
20 jam berikutnya : 190 ml/kg BB/24 jam atau 10 ml/kg BB/menit (1ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (1ml = 20 tetes)
2. Pengobatan Dietetik
a. untuk anak di bawah 1 tahun atau anak di atas 1 tahun dengan berta badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:
• Susu (ASI atau susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, Almiron, dan sejenisnya)
• Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim)
Bila anak tidak mau minum susu karena di rumah tidak biasa
• Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa atau asam lemak yang berantai sedang atau tidak jenuh. Cara memberikannya
Hari 1 : setelah rehidrasi segera berikan makanan per oral. Bila diberi ASI atau susu formula tetapi diare masih sering, supaya diberi oralit selang-seling dengan ASI, misalnya 2 kali LSI/susu khusus, I kali oralit
Hari 2-4: ASI/susu formula rendah laktosa penuh
Hari 5 : bila tidak ada kelainan pasien dipulangkan. Kembali susu atau makan biasa, disesuaikan dengan umur bayi dan berat badannya.
3. Obat-obatan
Prinsip pengolahan diare ialah menggantikan caira yang hilang melalui tinja dengan atau muntah, dengan cairangn yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras, dan sebagainya)
• Obat anti sekresi : Asetosal. Dosis 25 mg/tahun dengna dosis minimum 30 mg klorprtomazim. Dosis 0,5-1 mg/kg BB/hari
• Obat spasmolitik dan lain-lain
• Antibiotic : umumnya anti biotic tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku diagnosa Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC
Mansoer, Arief. 1998. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius
Staf FKUI. 2001. Ilmu Kesehatan Anak I. Jakarta: Infomedika
ASUHAN KEBIDANAN
PADA AN. “A” USIA 21 BULAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS GEA
DI RSU ANWAR MEDIKA BALONG BENDO
SIDOARJO
MRS : 18 April 2010 Jam: 08.30 WIb
Tanggal Pengkajian : 19 April 2010 Jam: 14.00 WIB
No. Register : 154693
I. Pengkajian
a. Data Subyektif
1. Biodata
Biodata anak
Nama : An. “A”
Umur : 21 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke : 1 (satu)
Alamat : Kedung Wonokerto
Biodata orang tua
Nama ibu: : Ny.”W” Nama ayah : Tn.”J”
Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kedung Alamat : Kedung Wonokerto Wonokerto
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya BAB cair 4x bercamour lendir
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan anaknya pada tanggal 18 April 2010 BAB cair 4x bercamour lendir disertai muntah 3x dan panas. Ibu langsung membawa anaknya ke RS Anwar Medika pada tanggal 18 April kemudian dirawat inap di ruang anak pukul 06.30 WIB
c. Riwayat penyakit dahulu
- penyakit waktu kecil
ibu px mengatakan anaknya belum pernah sakit diare parah hingga masuk RS
- Riwayat masuk RS
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah di RS
- Riwayat operasi
Ibu mengatakan bahwa anaknya tidak pernah operasi
- Riwayat alergi
Ibu px mengatakan anaknya tidak punya riwayat alergi baik dari makanan, minuman, dan obat-obatan
e. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu px mengatakan dalam keluarganay tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti hipertensi dan DM, penyakit menahun seperti jantung dan asma, serta penyakit menular seperti hepatitis B
f. Riwayat social
Pasien diasuh oleh ibunya sendiri beserta ayah dan neneknya
g. Riwayat antenatal
- ANC
TM I : 2x, keluhan mual muntah
TM II : 3x, tidak ada keluhan
TM II : 4X, tidak ada keluhan
- Ibu px mengatakan selama hamil mendapat imunisasi TT 2x
- Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit serius
- Penambahan berat badan 14 kg
h. Riwayat natal
UK : 9 bulan
Penolong : Bidan
Tempat : BPS
Jenis persalinan: Sontan B
Ketuban : jernih
Penyulit : Tidak ada
i. Riwayat Neonatal
Kondisi bayi : bayi lahir langsung menangis
Warna kulit : kemerahan
Aktifitas bayi: gerak aktif
BB/PB : 3500 kg/ 52 cm
Masalah yang terjadi setelah bayi lahir: tidak ada
j. Riwayat post natal
Ibu mengatakan anaknya segera diberi ASI pada saat setelah lahir dan tidak pernah menderita penyakit yang memerlukan perawatan di RS
Lama di BPS: 1 hari
k. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anaknya sudah mendapat imunisasi lengkap
No Usia Imunisasi
1
2
3
4
5
6 1 minggu
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan Hepatitis B
BCG
DPT I, polio I
DPT II, polio II
DPT III, polio III
Campak, polio IV
l. Riwayat tumbuh kembang
Motorik kasar: bisa berjalan
Bahasa: px berbicara beberapa kata seperti mimic, maem
Motorik halus: px bisa menggemggam mainan serta memegang sendok untuk belajar makan sendiri
Personal social: px bisa merespon orang lain, px dapat bermain dengan anggota keluarga atau teman seusia
3. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum sakit:makan ± 2x/hari, porsi sedang mangkok kecil (± 10 sendok), nafsu makan baik, menu nasi, lauk, sayur, minum susu ± 5 botol
Saat sakit : nafsu makan berkurang, frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
b. Pola istirahat
Sebelum sakit : Ibu px mengatakan anaknya tidur siang pukul 11.00-13.00 WIB tidur malam pukul 20.00-05.00 WIB kualitas tidur nyenyak
Saat sakit : Ibu px mengatakan anaknya tidur siang pukul 10.30-13.00 WIB tidur malam pukul 20.30-05.00 WIB kualitas tidur tidak nyenyak
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : BAB 2x/hari, warna kekuningan, konsistensi lembek, bau khas
BAK 3-4x perhari, warna kuning jernih, bau khas
Saat sakit : BAB 4x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
d. Pola aktifitas
Sebelum sakit : dihabiskan dengan bermain dan tidur
Saat sakit : Px tidur, bermain, dan kadang digendong
e. Pola hygiene
Sebelum sakit : mandi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju 2x/hari
Selama sakit : hanya diseka dengan air hangat 2x/hari, ganti baju 2x/hari
B. Data Subyektif
1. Pemeriksaan umum
k/u baik
kesadaran: composmentis
TD: 90/60 mmHg S: 37,5oC N: 120x/menit RR: 35x/hari
BB sebelum sakit: 19 kg
BB setelah sakit: 19 kg
2. Pemeriksan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, rambut hitam
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, mata cowong
Hidung : tidak ada secret, tidak ada pernapaan cuping hidung
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Dada : simetris, tidaka da tarikan intercostae, pernapasan irregular
Abdomen : perut globiler
Genetalia : bersih, tidak ada odem
Anus : bersih, tidak ada hemorrhoid, iritasi
Ekstremitas atas : simetris, tidaka da polidaktil dan sindaktil, tidak ada fraktur
Ekstremitas bawah: simetris, tidak ada luka, tidak ada sindaktil dan polidaktil
b. Palpasi
Kepala : tidaka da benjolan abnormal, ubun-ubun datar
Dada : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit turun
Ekstremitas atas dan bawah: tidak ada odem
c. Perkusi
Abdomen : hipertimpani
Dada : jantung: pekak paru=paru: sonor
d. Auskultasi
Dada : jantung: S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan wheezing dan ronchi, suara napas vesikuler
Abdomen : bising usus: 40x/menit
4. Data Penunjang
Tanggal 18 April 2010
WBC
RBC
HGB
HCT
PLT 13,0 H 103/mm3
4,91 106/mm3
8,6 L g/dl
28,5 L %
450 H 103/mm3 4,0 – 11,0
3,00 – 6,50
11,3 – 18,0
33,0 – 45,0
150 - 400
5. Terapi
- Infus HSD 1500 cc/24 jam
- Injeksi Cefotaxim 3 x ⅓ mg
- Lacto B 2 x 1
- Proris 3 x cth ½
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : An. “A” usia 21 bulan dengan diagnosa medis GEA
DS : Ibu mengatakan anaknya diare 4x disertai lendir dan ampas, muntah-muntah 3x
DO : k/u lemah
Kesadaran : composmentis
Mukosa bibir kering
TTV: TD: 90/50 mmHg N: 120x/menit S:37,5oC
RR:35x/menit
Makan/minum: frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Nafsu makan menurun
Mata cowong, turgor kulit menurun
BAB 4x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
BB: 19 kg
Hb: 8,6 L g/dl
Leokosit : 13,0 103/mm3
Masalah : - Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Gangguan eliminasi alvi
Kebutuhan : - Memberikan nutrisi dan cairan yang adekuat
- Anjurkan menjaga pH pasien
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
- Dehidrasi berat/sedang
- Syok hipovolemik
IV. Identifikasi Kebutuhan dan Tindakan Segera
- Asupan nutrisi dan cairan yang adekuat
- Kolanorasi dengan tim medis lain
V. Intervensi
Tanggal : 19 April 2010
Tujuan jangka pendek : Setelah dilakukan asuhan dalam waktu 1x 24 jam diharapkan kebutuhan cairan dan elektolit terpenuhi
Tujuan jangka panjang : Setelah dilakukan asuhan dalam waktu 2 x 24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi, eliminasi alvi dalam batas normal
Criteria hasil : - kondisi umum pasien membaik
- BAB normal > 3x/hsri (konsistensi lunak, lendir (-), darah (-), warna kuning)
- TTV dalam batas normal (T = >80/60 - < 120/90 mmHg, S = 36,5 – 37,5oC, N = 80-120x/menit, RR= 40-60x/menit)
- Px tidak mual dan muntah
- Makan dan minum pasien normal
- Nafsu makan meningkat
- Turgor kulit baik, BB meningkat
- Membrane mukosa lembab, CRT 2 detik
- Mata tidak cowong
- Ubun-ubun tidak cekung
Rencana tindakan
1. Lakukan pendekatan terapeutik
R/ menjaga hubungan saling percaya antara tim medis dengan pasien dan keluarga
2. Beri penjelasan pada keluarga tentang kondisi pasien dan tindakan yang akan dilakukan
R/ keluarga mengetahui kondisi pasien
3. Lakukan observasi TTV
R/ mengetahui keadaan umum/kondisi pasien
4. Monitor intake dan output nutrisi dan cairan pasien
R/ mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan pasien
5. Monitor frekuensi dan konsistensi BAB
R/ mengetahui perkembangan eliminasi alvi pasien
6. Anjurkan pada ibu agar memberi makan yang rendah serat dan gula, minum rendah laktosa
R/ mencegah terjadi malabsorbsi
7. Anjurkan minum minimal ± 1000 cc/hari
R/ memenuhi kebutuhan cairan pasien
8. Anjurkan makan sedikit tapi sering
R/ mengganti nutrisi dalam tubuh yanh hilang dan mencegah distensi
9. Anjurkan penyajian makan yang bervariasi
R/ menambah napsu makan
10. Anjurkan pada keluarga untuk menjaga PH pasien
R/ mencegah infeksi nosokomial
11. Timbang BB ssesuai indilasi
R/ mengetahui perkembangan nutrisi pasien
12. Lakukan kolaborasi dengan tim medis
R/ pemberian terapi dalam proses penyembuhan pasien
VI. Implementasi
Tanggal : 19 April 2010 Jam : 14.30 WIB
1. Melakukan pendekatan terapeutik dengan keluarga px dengan cara senyum, sapa, salam, dengan sopan
2. Memberi penjelasan kepada keluarga tentang kondisi pasien bahwa pasien perlu dilakukan perwata oleh tkesehatan dan tindakan yang dilakukan missal injeksi, TTV
3. Melakukan observasi TTV
TD: 90/50 mmHg N: 120x/menit S:37,5oC RR:35x/menit
4. Memonitor intake dan output nutrisi dan cairan px
Intake : infuse HSD 150 cc/24 jam
nafsu makan berkurang, frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Output : BAB 4x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
Muntah 3x
5. Memonitor frekuensi BAB dan konsistensi BAB
BAB 4x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
6. Menganjurkan pada ibu agar makan yang rendah serat dan gula, minum rendah laktosa misalnya susu LLM
7. Menganjurkan minum minimal ± 1000 cc/hari posi yang dminum 1000cc/hari
8. Menganjurkan makan sedikit tapi sering porsi yang dihabiskan ± 3 sendok
9. Menganjurkan penyajian makanan yang bervariasi diit BKTKTP rendah serat
10. Mengajurkan pada keluarga untuk menjaga PH pasien dengan sering mengganti popok
11. Menimbang BB sesuai indikasi
BB: 19 kg
12. Melakukan kolaborasi dengan tim medis
- Infus HSD 1500 cc/24 jam
- Injeksi Cefotaxim 3 x ⅓ mg
- Lacto B 2 x 1
- Proris 3 x cth ½
VII. Evaluasi
Tanggal : 20 april 2010 Jam: 13.30 WIB
S : Ibu mengatakan anaknya BAB 3x
O : k/u lemah
Kesadaran : composmentis
Mukosa bibir kering
TTV: TD: 90/50 mmHg N: 120x/menit S:37,6oC
RR:32x/menit
Makan/minum: frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Nafsu makan menurun
Mata cowong, turgor kulit menurun
BAB 3x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
A : An. “A” usia 21 bulan dengan diagnosa medis GEA
P : Intervensi 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12
Catatan Perkembangan
Tanggal : 21 april 2010 Jam: 13.30 WIB
S : Ibu mengatakan mencret anaknya berkurang
O : k/u cukup
Kesadaran : composmentis
Mukosa bibir kering (-) muntah (-)
TTV: TD: 90/50 mmHg N: 120x/menit S:37,5oC
RR:35x/menit
Makan/minum: frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Nafsu makan menurun
Mata cowong, turgor kulit menurun
BAB 2x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
A : An. “A” usia 21 bulan dengan diagnosa medis GEA
P : Intervensi dilanjutkan
- lakukan observasi TTV
- Monitor intake dan output nutrisi dan cairan px
- anjurkan pada ibu agar memberi makan rendah serat dan gula, minum rendah laktosa
- anjurkan minum minimal ± 1000 cc/hari
- anjurkan penyajian makanan yang bervariasi
- lakukan kolaborasi dengan tim medis
- Infus HSD 1500 cc/24 jam
- Injeksi Cefotaxim 3 x ⅓ mg
- Lacto B 2 x 1
- Proris 3 x cth ½
Tanggal : 22 april 2010 Jam: 09.00 WIB
S : Ibu mengatakan anaknya sudah sehat
O : k/u cukup
Kesadaran : composmentis
Mukosa bibir kering (-) muntah (-)
Turgor kulit ↓ (-) mata cowong (-) ubun-ubun datar (-)
TTV: TD: 90/60 mmHg N: 120x/menit S:36,5oC
RR:30x/menit
Makan/minum: frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 10 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Nafsu makan menurun
Mata cowong, turgor kulit menurun
BAB 1x/hari, konsistensi lembek
BAK 3-4x/hari warna kuning jernih, bau khas
A : An. “A” usia 21 bulan dengan diagnosa medis GEA
P : Intervensi dihentikan
Px KRS
Berikan HE
- anjurkan ibu px agar control ke RS apabila obat sudah habis atau ada keluhan
- anjurkan pemenuhan gizi pasien
- anjurkan keliarga px memberikan obat secara teratur
- anjurkan keluarga menjaga PH pasien dan lingkungan
semoga bermanfaat.
wassalamualaikum
LAPORAN PENDAHULUAN
GASTROENTERITIS
A. DEFINISI
• Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan 3 kali pada anak. Konsistensi feces ebcer, dapat berwarna hijau tau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja
• Diare adalah defekasi (BAB) lebih dari 3 kali sehari dengna atau tanpa darah dan atau lendir dalam tinja
(www.mer-c.org)
• Diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram perhari
(id.wikipedia.org)
• Diare adalah peningkatan dalam frekuensi gerakan-gerakan usus atau pengurangan dalam bentuk tinja (kelonggaran yang lebih besar dari tinja)
(www.totalkesehatananda.com)
• Diare adalah penngkatan volume atau cairan pada kotoran dan orangnya makin sering buang air besar.
(www.mail-archive.com)
B. ETIOLOGI
Penyebab diare dapat dibagi dalam beberapa factor:
1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral: infeksi saluran pencernaan makana yang merupakan penyebab utama diare pada anak. Infeksi enteral meliputi:
- Infeksi bakteri : Vibrio, E. salmonella, shigella, campylobacter, yersinia, Aeromonas, dan sebagainya
- Infeksi virus : Enterovirus (virus ECHO, coxsackie, poliomyelitis), Adenovirus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain
- Infeksi parasit : Cacing (Ascaris, Tricuris, Oxyuris, Strongyloides); protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Tricomonas homonis); jamur (candiada albicans)
b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti otitis media akut (OMA), tonsillitis/tonsilofaringitis. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah 2 tahun
2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa, dan sukrosa)
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein
3. Faktor makanan
Makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
4. factor psikologis
Rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang lebih besar)
C. PATOGENESIS
Mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:
1. Gangguan osmotik. Akibatnya terdapat makanan dan zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotic dalam rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk mengeluarkan
2. Gangguan sekresi. Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan terjadi peningkatan sekresi, air, dan elektrolit ke dalam rongga usus selanjutnya timbul diare.
3. Gangguan motilitas usus. Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya jika peristaltic usus menurun akan mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan selanjutnya timbul diare
D. PATOFISIOLOGI
Sebagai akibat diare akan terjadi:
1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan gangguan keseombangan asam basa (asidosis metabolic, hipokalemia)
2. Gangguan gizi akibat kelaparan (masukan kurang, pengeluaran bertambah)
3. Hipoglikemia
4. Gangguan sirkulasi darah
E. GAMBARAN KLINIS
1. Mula-mula pasien cengeng
2. Gelisah
3. Suhu tubuh meningkat
4. Napsu makan berkurang atau tidak ada
5. Tinja air, mungkin disertai lendir atau lendir dan darah
6. Warna tinja makin lama berubah kehijau-hijauan karena bercampur dengna empedu
7. Anus dan daerah sekitarnya timbul lecet karena sering defekasi dan tinja makin lama makin asam sebagai akibat asam laktat yang berasal dari laktosa yang tidak diabsorbsi oleh selama diare
8. Bila pasien telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung (pada bayi), selaput lendir bibir dan mulut tampak kering.
Berdasarkan banyaknya cairan yang hilang dapat dibagi menjadi dehidrasi ringan, sedang, dan berat. Pada dehidrasi berat, volume drah berkurang sehingga dapat terjadi renjatan hipovolemik dengna gejla denyut jantung menjadi cepat, nadi cepat dan kecil, tekanan darah menurun, pasien sangat lemah, kesadaran menurun (apatis, somnolen, kadang sampai soporokomateus)
F. KOMPLIKASI
Akibat diare, kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi berikut:
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat)
Ciri-ciri dehidrasi:
a. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2-5% dari berat badan
Tanda:
- Turgor kulit kembali cepat
- Mulut dan lidah basah
- Produksi urin normal
b. Dehidrasi sedang
Kehilangan cairan 5-8% dari berat badan
Tanda:
- k/u gelisah atau rewel
- Mata cekung
- Mulut dan lidah kering
- Haus, ingin minum banyak
- Turgor kulit kembali lambat
- Oliguria
c. Dehidrasi berat
Kehilangan cairan > 10% berat badan
Tanda:
- Lesu, lunglai, kesadaran menurun
- Mata sangat cekung dan kering
- Turgor kulit kembali sangat lambat
- Anuria
2. Hipokalemia (dengna gejala meteorismus, hipotoni otot, lemah, bradikardia, perubahan elektrokardiogram)
3. Hipiglikemia
4. Kejang
5. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau kronik)
G. PENATALAKSANAAN MEDIK
Dasar pengobatan diare adalah:
1. Pemberian cairan: jenis cairan, cara memberikan cairan, jumlah pemberiannya
2. Diatetik (cara pemberian makanan)
3. Obat-obatan
1. Pemberian cairan pada pasien diare dengna memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan umum:
a. Cara per oral: pada pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang. Cairan diberikan per oral, cairan berisikan NaCl dan NaHCO3, KCL, dan glukosa. Formula lengkap sering disebut oralit
b. Cairan parenteral
Tabel kehilangan cairan menurut derajat dehidrasi pada anak di bawah 2 tahun
Derajat dehidrasi *PWL **NWL ***CWL Jumlah
Ringan
Sedang
Berat 50
75
125 100
100
200 25
25
25 175
200
350
Tabel kehilangna cairan menurut derajat dehidrasi pada anak usia 2-5 tahun
Derajat dehidrasi *PWL **NWL ***CWL Jumlah
Ringan
Sedang
Berat 30
50
80 80
80
80 25
25
25 135
155
185
Keterangan:
*PWL : Previous Water Losses (ml/kg BB)
Cairan yang hilang karena muntah
**NWL : Normal Water Losses (ml/kg BB)
Penguapan kulit, pernapasan
***CWL : Concemetant Water Losses (ml/kg BB)
Karena diare dan muntah-muntah
Cara pemberian cairan:
a. Belum ada dehidrasi
Per oral sebanyak anak mau minum (adlibitum) atau 1 gelas tiap defekasi
b. Dehidrasi ringan
- 1 jam pertama : 25-50 ml/kg BB per oral (untragastrik)
- Selanjutnya : 125ml/kg BB/hari ad libitum
c. Dehidrasi sedang
- 1 jam pertama : 50-100 ml/kg BB per oral (sonde)
- Selanjutnya : 125 ml/kg BB/hari ad libitum
d. Dehidrasi berat
• Untuk anak 1 bulan-2 tahun berat badan 3-10 kg
- 1 jam pertama : 40 ml/kg BB/jam = 10 tetes/kg BB/menit (set infuse berukuran 1 ml 15 tetes) atau 13 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 7 jam berikutnya : 12 ml/kg BB/jam = 3 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 4 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 16 jam berikutnya : 125 ml/kg BB oralit per oral atau antragastrik. Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa intervena 2 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
• Untuk anak lebih dari 2-5 tahun dengna berat badan 10-15 kg
- 1 jam pertama : 30 ml/kg BB/jam atau 8 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 10 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 7 jam berikutnya : 10ml/kg BB/menit atau 3 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml – 15 tetes) atau 4 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 16 jam berikutnya : 125ml/kg BB per oral atau intragastrik. Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa intravena 2 tetes/kg BB/menit (1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)
• Untuk anak lebih dari 5-10 tahun dengna berat badan 15-25 kg
- 1 jam pertama : 20ml/kg BB/jam atau 5 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 7 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)
- 7 jam berikutnya : 10 ml/kg BB/jam atau 2,5 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (set infuse 1 ml = 20 tetes)
- 16 jam berikutnya : 105 ml/kg BB oralit per oral atau intragastrik. Bila anak tidak mau minum, teruskan DG aa intravena 2 tetes/kg BB/menit (1 ml = 15 tetes)
• Untuk bayi baru lahir (neonatus) dengna BB 2-3 kg
- Kebutuhan cairan : 125 ml + 100 ml + 25 ml = 250 ml/kg BB/24 jam
- Jenis cairan : cairan 4 : 1 (4 bagian glukosa 5% + 1 bagian NaHCO3 11/20 %)
- Kecepatan : 4 jam pertama : 25 ml/kg BB/jam atau 6 tetes/kg BB/menit (1 ml = 15 tetes) atau 8 tetes/kg BB/menit (1ml = 12 tetes)
20 jam berikutnya: 150 ml/kg BB/jam atau 2 tetes/kg BB/menit (1 ml = 15 tetes) atau 11/20 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)
• Untuk BBLR dengna berat badan < 2 kg
- Kebutuhan cairan : 250 ml/kg BB/24 jam
- Jenis cairan : cairan 4 : 1 (4 bagian glukosa 10% + 1 bagian NaHCO3 11/20 %)
- Kecepatan cairan : sama dengan pada bayi baru lahir
• Cairan untuk pasien MEP sedang dan berat dengna diare dehidrasi berat
Misalnya untuk anak umur 1 bulan – 2 bulan dengna BB 3-10 kg
- Jenis cairan : DG aa dan jumlah cairan 250 ml/kg BB/24 jam
- Kecepatan : 4 jam pertama : 60ml/kg BB/jam atau 4 tetes/kg BB/menit (1ml = 15 tetes) atau 5 tetes/kg BB/menit (1 ml = 20 tetes)
20 jam berikutnya : 190 ml/kg BB/24 jam atau 10 ml/kg BB/menit (1ml = 15 tetes) atau 3 tetes/kg BB/menit (1ml = 20 tetes)
2. Pengobatan Dietetik
a. untuk anak di bawah 1 tahun atau anak di atas 1 tahun dengan berta badan kurang dari 7 kg, jenis makanan:
• Susu (ASI atau susu formula yang mengandung laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya LLM, Almiron, dan sejenisnya)
• Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat (nasi tim)
Bila anak tidak mau minum susu karena di rumah tidak biasa
• Susu khusus yang disesuaikan dengan kelainan yang ditemukan misalnya susu yang tidak mengandung laktosa atau asam lemak yang berantai sedang atau tidak jenuh. Cara memberikannya
Hari 1 : setelah rehidrasi segera berikan makanan per oral. Bila diberi ASI atau susu formula tetapi diare masih sering, supaya diberi oralit selang-seling dengan ASI, misalnya 2 kali LSI/susu khusus, I kali oralit
Hari 2-4: ASI/susu formula rendah laktosa penuh
Hari 5 : bila tidak ada kelainan pasien dipulangkan. Kembali susu atau makan biasa, disesuaikan dengan umur bayi dan berat badannya.
3. Obat-obatan
Prinsip pengolahan diare ialah menggantikan caira yang hilang melalui tinja dengan atau muntah, dengan cairangn yang mengandung elektrolit dan glukosa atau karbohidrat lain (gula, air tajin, tepung beras, dan sebagainya)
• Obat anti sekresi : Asetosal. Dosis 25 mg/tahun dengna dosis minimum 30 mg klorprtomazim. Dosis 0,5-1 mg/kg BB/hari
• Obat spasmolitik dan lain-lain
• Antibiotic : umumnya anti biotic tidak diberikan bila tidak ada penyebab yang jelas
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku diagnosa Keperawatan Edisi 3. Jakarta: EGC
Mansoer, Arief. 1998. Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: Media Aesculapius
Staf FKUI. 2001. Ilmu Kesehatan Anak I. Jakarta: Infomedika
ASUHAN KEBIDANAN
PADA AN. “A” USIA 21 BULAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS GEA
DI RSU ANWAR MEDIKA BALONG BENDO
SIDOARJO
MRS : 18 April 2010 Jam: 08.30 WIb
Tanggal Pengkajian : 19 April 2010 Jam: 14.00 WIB
No. Register : 154693
I. Pengkajian
a. Data Subyektif
1. Biodata
Biodata anak
Nama : An. “A”
Umur : 21 bulan
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke : 1 (satu)
Alamat : Kedung Wonokerto
Biodata orang tua
Nama ibu: : Ny.”W” Nama ayah : Tn.”J”
Umur : 28 tahun Umur : 29 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pekerjaan : Karyawan Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kedung Alamat : Kedung Wonokerto Wonokerto
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya BAB cair 4x bercamour lendir
b. Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan anaknya pada tanggal 18 April 2010 BAB cair 4x bercamour lendir disertai muntah 3x dan panas. Ibu langsung membawa anaknya ke RS Anwar Medika pada tanggal 18 April kemudian dirawat inap di ruang anak pukul 06.30 WIB
c. Riwayat penyakit dahulu
- penyakit waktu kecil
ibu px mengatakan anaknya belum pernah sakit diare parah hingga masuk RS
- Riwayat masuk RS
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah di RS
- Riwayat operasi
Ibu mengatakan bahwa anaknya tidak pernah operasi
- Riwayat alergi
Ibu px mengatakan anaknya tidak punya riwayat alergi baik dari makanan, minuman, dan obat-obatan
e. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu px mengatakan dalam keluarganay tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti hipertensi dan DM, penyakit menahun seperti jantung dan asma, serta penyakit menular seperti hepatitis B
f. Riwayat social
Pasien diasuh oleh ibunya sendiri beserta ayah dan neneknya
g. Riwayat antenatal
- ANC
TM I : 2x, keluhan mual muntah
TM II : 3x, tidak ada keluhan
TM II : 4X, tidak ada keluhan
- Ibu px mengatakan selama hamil mendapat imunisasi TT 2x
- Selama hamil ibu tidak pernah menderita penyakit serius
- Penambahan berat badan 14 kg
h. Riwayat natal
UK : 9 bulan
Penolong : Bidan
Tempat : BPS
Jenis persalinan: Sontan B
Ketuban : jernih
Penyulit : Tidak ada
i. Riwayat Neonatal
Kondisi bayi : bayi lahir langsung menangis
Warna kulit : kemerahan
Aktifitas bayi: gerak aktif
BB/PB : 3500 kg/ 52 cm
Masalah yang terjadi setelah bayi lahir: tidak ada
j. Riwayat post natal
Ibu mengatakan anaknya segera diberi ASI pada saat setelah lahir dan tidak pernah menderita penyakit yang memerlukan perawatan di RS
Lama di BPS: 1 hari
k. Riwayat imunisasi
Ibu mengatakan anaknya sudah mendapat imunisasi lengkap
No Usia Imunisasi
1
2
3
4
5
6 1 minggu
1 bulan
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan Hepatitis B
BCG
DPT I, polio I
DPT II, polio II
DPT III, polio III
Campak, polio IV
l. Riwayat tumbuh kembang
Motorik kasar: bisa berjalan
Bahasa: px berbicara beberapa kata seperti mimic, maem
Motorik halus: px bisa menggemggam mainan serta memegang sendok untuk belajar makan sendiri
Personal social: px bisa merespon orang lain, px dapat bermain dengan anggota keluarga atau teman seusia
3. Pola kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Sebelum sakit:makan ± 2x/hari, porsi sedang mangkok kecil (± 10 sendok), nafsu makan baik, menu nasi, lauk, sayur, minum susu ± 5 botol
Saat sakit : nafsu makan berkurang, frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
b. Pola istirahat
Sebelum sakit : Ibu px mengatakan anaknya tidur siang pukul 11.00-13.00 WIB tidur malam pukul 20.00-05.00 WIB kualitas tidur nyenyak
Saat sakit : Ibu px mengatakan anaknya tidur siang pukul 10.30-13.00 WIB tidur malam pukul 20.30-05.00 WIB kualitas tidur tidak nyenyak
c. Pola eliminasi
Sebelum sakit : BAB 2x/hari, warna kekuningan, konsistensi lembek, bau khas
BAK 3-4x perhari, warna kuning jernih, bau khas
Saat sakit : BAB 4x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
d. Pola aktifitas
Sebelum sakit : dihabiskan dengan bermain dan tidur
Saat sakit : Px tidur, bermain, dan kadang digendong
e. Pola hygiene
Sebelum sakit : mandi 2x/hari, keramas 3x/minggu, ganti baju 2x/hari
Selama sakit : hanya diseka dengan air hangat 2x/hari, ganti baju 2x/hari
B. Data Subyektif
1. Pemeriksaan umum
k/u baik
kesadaran: composmentis
TD: 90/60 mmHg S: 37,5oC N: 120x/menit RR: 35x/hari
BB sebelum sakit: 19 kg
BB setelah sakit: 19 kg
2. Pemeriksan fisik
a. Inspeksi
Kepala : Bersih, rambut hitam
Mata : simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, mata cowong
Hidung : tidak ada secret, tidak ada pernapaan cuping hidung
Telinga : simetris, tidak ada serumen
Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada stomatitis
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Dada : simetris, tidaka da tarikan intercostae, pernapasan irregular
Abdomen : perut globiler
Genetalia : bersih, tidak ada odem
Anus : bersih, tidak ada hemorrhoid, iritasi
Ekstremitas atas : simetris, tidaka da polidaktil dan sindaktil, tidak ada fraktur
Ekstremitas bawah: simetris, tidak ada luka, tidak ada sindaktil dan polidaktil
b. Palpasi
Kepala : tidaka da benjolan abnormal, ubun-ubun datar
Dada : tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan abnormal
Abdomen : tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, turgor kulit turun
Ekstremitas atas dan bawah: tidak ada odem
c. Perkusi
Abdomen : hipertimpani
Dada : jantung: pekak paru=paru: sonor
d. Auskultasi
Dada : jantung: S1 S2 tunggal, tidak ada suara tambahan wheezing dan ronchi, suara napas vesikuler
Abdomen : bising usus: 40x/menit
4. Data Penunjang
Tanggal 18 April 2010
WBC
RBC
HGB
HCT
PLT 13,0 H 103/mm3
4,91 106/mm3
8,6 L g/dl
28,5 L %
450 H 103/mm3 4,0 – 11,0
3,00 – 6,50
11,3 – 18,0
33,0 – 45,0
150 - 400
5. Terapi
- Infus HSD 1500 cc/24 jam
- Injeksi Cefotaxim 3 x ⅓ mg
- Lacto B 2 x 1
- Proris 3 x cth ½
II. Identifikasi Diagnosa dan Masalah
Dx : An. “A” usia 21 bulan dengan diagnosa medis GEA
DS : Ibu mengatakan anaknya diare 4x disertai lendir dan ampas, muntah-muntah 3x
DO : k/u lemah
Kesadaran : composmentis
Mukosa bibir kering
TTV: TD: 90/50 mmHg N: 120x/menit S:37,5oC
RR:35x/menit
Makan/minum: frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Nafsu makan menurun
Mata cowong, turgor kulit menurun
BAB 4x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
BB: 19 kg
Hb: 8,6 L g/dl
Leokosit : 13,0 103/mm3
Masalah : - Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
- Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
- Gangguan eliminasi alvi
Kebutuhan : - Memberikan nutrisi dan cairan yang adekuat
- Anjurkan menjaga pH pasien
III. Identifikasi Diagnosa dan Masalah Potensial
- Dehidrasi berat/sedang
- Syok hipovolemik
IV. Identifikasi Kebutuhan dan Tindakan Segera
- Asupan nutrisi dan cairan yang adekuat
- Kolanorasi dengan tim medis lain
V. Intervensi
Tanggal : 19 April 2010
Tujuan jangka pendek : Setelah dilakukan asuhan dalam waktu 1x 24 jam diharapkan kebutuhan cairan dan elektolit terpenuhi
Tujuan jangka panjang : Setelah dilakukan asuhan dalam waktu 2 x 24 jam diharapkan kebutuhan nutrisi terpenuhi, eliminasi alvi dalam batas normal
Criteria hasil : - kondisi umum pasien membaik
- BAB normal > 3x/hsri (konsistensi lunak, lendir (-), darah (-), warna kuning)
- TTV dalam batas normal (T = >80/60 - < 120/90 mmHg, S = 36,5 – 37,5oC, N = 80-120x/menit, RR= 40-60x/menit)
- Px tidak mual dan muntah
- Makan dan minum pasien normal
- Nafsu makan meningkat
- Turgor kulit baik, BB meningkat
- Membrane mukosa lembab, CRT 2 detik
- Mata tidak cowong
- Ubun-ubun tidak cekung
Rencana tindakan
1. Lakukan pendekatan terapeutik
R/ menjaga hubungan saling percaya antara tim medis dengan pasien dan keluarga
2. Beri penjelasan pada keluarga tentang kondisi pasien dan tindakan yang akan dilakukan
R/ keluarga mengetahui kondisi pasien
3. Lakukan observasi TTV
R/ mengetahui keadaan umum/kondisi pasien
4. Monitor intake dan output nutrisi dan cairan pasien
R/ mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi dan cairan pasien
5. Monitor frekuensi dan konsistensi BAB
R/ mengetahui perkembangan eliminasi alvi pasien
6. Anjurkan pada ibu agar memberi makan yang rendah serat dan gula, minum rendah laktosa
R/ mencegah terjadi malabsorbsi
7. Anjurkan minum minimal ± 1000 cc/hari
R/ memenuhi kebutuhan cairan pasien
8. Anjurkan makan sedikit tapi sering
R/ mengganti nutrisi dalam tubuh yanh hilang dan mencegah distensi
9. Anjurkan penyajian makan yang bervariasi
R/ menambah napsu makan
10. Anjurkan pada keluarga untuk menjaga PH pasien
R/ mencegah infeksi nosokomial
11. Timbang BB ssesuai indilasi
R/ mengetahui perkembangan nutrisi pasien
12. Lakukan kolaborasi dengan tim medis
R/ pemberian terapi dalam proses penyembuhan pasien
VI. Implementasi
Tanggal : 19 April 2010 Jam : 14.30 WIB
1. Melakukan pendekatan terapeutik dengan keluarga px dengan cara senyum, sapa, salam, dengan sopan
2. Memberi penjelasan kepada keluarga tentang kondisi pasien bahwa pasien perlu dilakukan perwata oleh tkesehatan dan tindakan yang dilakukan missal injeksi, TTV
3. Melakukan observasi TTV
TD: 90/50 mmHg N: 120x/menit S:37,5oC RR:35x/menit
4. Memonitor intake dan output nutrisi dan cairan px
Intake : infuse HSD 150 cc/24 jam
nafsu makan berkurang, frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Output : BAB 4x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
Muntah 3x
5. Memonitor frekuensi BAB dan konsistensi BAB
BAB 4x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
6. Menganjurkan pada ibu agar makan yang rendah serat dan gula, minum rendah laktosa misalnya susu LLM
7. Menganjurkan minum minimal ± 1000 cc/hari posi yang dminum 1000cc/hari
8. Menganjurkan makan sedikit tapi sering porsi yang dihabiskan ± 3 sendok
9. Menganjurkan penyajian makanan yang bervariasi diit BKTKTP rendah serat
10. Mengajurkan pada keluarga untuk menjaga PH pasien dengan sering mengganti popok
11. Menimbang BB sesuai indikasi
BB: 19 kg
12. Melakukan kolaborasi dengan tim medis
- Infus HSD 1500 cc/24 jam
- Injeksi Cefotaxim 3 x ⅓ mg
- Lacto B 2 x 1
- Proris 3 x cth ½
VII. Evaluasi
Tanggal : 20 april 2010 Jam: 13.30 WIB
S : Ibu mengatakan anaknya BAB 3x
O : k/u lemah
Kesadaran : composmentis
Mukosa bibir kering
TTV: TD: 90/50 mmHg N: 120x/menit S:37,6oC
RR:32x/menit
Makan/minum: frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Nafsu makan menurun
Mata cowong, turgor kulit menurun
BAB 3x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
A : An. “A” usia 21 bulan dengan diagnosa medis GEA
P : Intervensi 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12
Catatan Perkembangan
Tanggal : 21 april 2010 Jam: 13.30 WIB
S : Ibu mengatakan mencret anaknya berkurang
O : k/u cukup
Kesadaran : composmentis
Mukosa bibir kering (-) muntah (-)
TTV: TD: 90/50 mmHg N: 120x/menit S:37,5oC
RR:35x/menit
Makan/minum: frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 3 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Nafsu makan menurun
Mata cowong, turgor kulit menurun
BAB 2x/hari, konsistensi cair, lendir dan sedikit ampas
BAK 3-4x/hari warna kuning pekat, bau khas
A : An. “A” usia 21 bulan dengan diagnosa medis GEA
P : Intervensi dilanjutkan
- lakukan observasi TTV
- Monitor intake dan output nutrisi dan cairan px
- anjurkan pada ibu agar memberi makan rendah serat dan gula, minum rendah laktosa
- anjurkan minum minimal ± 1000 cc/hari
- anjurkan penyajian makanan yang bervariasi
- lakukan kolaborasi dengan tim medis
- Infus HSD 1500 cc/24 jam
- Injeksi Cefotaxim 3 x ⅓ mg
- Lacto B 2 x 1
- Proris 3 x cth ½
Tanggal : 22 april 2010 Jam: 09.00 WIB
S : Ibu mengatakan anaknya sudah sehat
O : k/u cukup
Kesadaran : composmentis
Mukosa bibir kering (-) muntah (-)
Turgor kulit ↓ (-) mata cowong (-) ubun-ubun datar (-)
TTV: TD: 90/60 mmHg N: 120x/menit S:36,5oC
RR:30x/menit
Makan/minum: frekuensi 3x/hari, porsi yang dihabiskan ± 10 sendok. Diet RS BKTKTP (bubur, lauk, sayur) minum susu PASI LLM 1 takar 60 cc dan air putih (± 1000 cc/hari)
Nafsu makan menurun
Mata cowong, turgor kulit menurun
BAB 1x/hari, konsistensi lembek
BAK 3-4x/hari warna kuning jernih, bau khas
A : An. “A” usia 21 bulan dengan diagnosa medis GEA
P : Intervensi dihentikan
Px KRS
Berikan HE
- anjurkan ibu px agar control ke RS apabila obat sudah habis atau ada keluhan
- anjurkan pemenuhan gizi pasien
- anjurkan keliarga px memberikan obat secara teratur
- anjurkan keluarga menjaga PH pasien dan lingkungan
semoga bermanfaat.
wassalamualaikum
Langganan:
Postingan (Atom)